Minggu, 27 Oktober 2019

Lengser dari Mentan, Amran Sebut Data Sawah Indonesia Tak Akurat

Jakarta - Menteri Pertanian Periode 2014-2019 Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa data lahan persawahan Indonesia tidak akurat. Ketidakcocokan data sawah yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Informasi Geospasial (BIG), dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) melalui skema Kerangka Sampel Area (KSA) itu mencapai 92 persen.


Jika anda mempunyai impian untuk memiliki sebuah mobil mewah atau mobil klasik dengan harga yang sangat terjangkau. Ini dia daftar lelang mobil jba jakarta, Jangan sampai ketinggalan!!  

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

"Kemarin data yg diambil BPS, BIG, dan BPN, ternyata setelah dicek 92 persen sampel yang diambil salah," kata Amran saat sambutan serah terima jabatan Menteri Pertanian, di Kantor Kementan, Jumat, 25 Oktober 2019.

Ingin brand dan produk Anda dipromosikan oleh influencer di social media? Langsung saja ke influencer marketing menurut ahli sekarang juga 
Amran mengaku baru bisa menyampaikan hal ini setelah lengser dari jabatan Menteri Pertanian yang diembannya. Sebab, ia berdalih, jika dirinya bersuara sejak dulu, maka dikhawatirkan akan menimbulkan kegaduhan publik.

Ia menambahkan, data persawahan yang diambil menggunakan citra satelit pun tidak benar. "Data pangan yang ada dengan teknologi tinggi itu salah, dengan citra satelit itu salah. Ini harus diperbaiki," ucap Amran.

Dengan kesalahan data luas sawah tersebut, ia menyebut kuota subsidi pupuk pada tahun 2021 berpotensi akan berkurang hingga 600 ribu ton. Hal tersebut akan membuat banyak petani tidak bisa mengakses pupuk sehingga membuat produksi turun."Kalau itu terjadi kali 2 juta orang tidak kebagian subsidi pupuk, dan 8 juta orang engga dapat subsidi tahun depan," kata Amran.

Amran menuturkan, telah memeriksa data tersebut dengan empat tim yang tidak termasuk dari BPS atau pun Kementan. Dirinya mengaku telah menemukan perbedaan yang sangat signifikan antara data lapangan  dan data satelit pada wilayah Banyuasin, Sumatera Selatan, serta Jawa Timur.

"Yang menyedihkan adalah Banyuasin ada 9.700 hektare tapi dalam satelit nol. Di Jawa Timur 200 ribu hektate tambahan. Bisa dibayangkan yang disorot sawah, itu sangat berbahaya bagi pertanian ke depan," tutur dia.

Amran mengatakan, terkait perbedaan data lahan persawahan dirinya telah menerima 130 surat protes dari para Pemerintah Daerah. Dirinya juga sudah menyampaikan hal kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"Kami terima ada 130 surat protes dari Bupati. Ini bener pak menteri (sambil meniru ucapan bupati). Kami sudah menyurati langsung Menteri Keuangan," tambahnya.

 Liverpool masih kokoh di pemuncak klasemen liga inggris. Sedangkan Chelsea menempuh kemenangan 1 - 0 atas Ajax di liga Champion,  agen judi ada hadiahnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju Syahrul Yasin Limpo berharap kepada BPS untuk memperbaiki datanya agar tidak terjadi pemberdaan data antar lembaga lain.

"Kita akan berharap dengan BPS akan melakukan perbaikan data sawah nasional, sehingga jangan ada yang membingungkan lagi. Semua data nanti akan dijadikan satu, dan telah terklarifikasi," ungkap Syahrul.

Minggu, 06 Oktober 2019

Marak Pembangunan, Sawah di Bandung Menyusut 100 Ha Per Tahun

Hasil gambar untuk sawah

Sebagai kota metropolitan, Bandung terbilang pesat pembangunan berbagai infrastrukturnya. influencer marketing artikel adalah platform untuk meningkatkan produk dan brandmu dengan strategi yang ampuh dalam teknik pemasaran. Sayangnya, pembangunan yang dilakukan semakin menggerus ketersediaan lahan, termasuk sawah di kota berjulukan Parijs Van Java ini.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gingin Ginanjar mengungkapkan lahan sawah di Kota Bandung setiap tahun memang mengalami penyusutan. Hal itu dampak dari banyaknya alih fungsi lahan untuk dijadikan tempat hunian atau lainnya.

"Memang salah satu kondisi, karakter kota, lahan itu tergerus oleh hunian," kata Gingin di Balai Kota Bandung, Kamis (5/9/2019).


Berdasarkan data yang ada, kata dia, total lahan sawah di Kota Bandung saat ini seluas 623 hektare. Sebagian besar penyebarannya berada di kawasan timur Kota Bandung, seperti Gedebage dan Cibiru.

"Memang sekarang lahan terbuka pertanian (kebanyakan) di timur. Seperti sawah abadi juga ada di timur," ucapnya.

Namun keberadaan lahan sawah itu saat ini terancam oleh banyaknya pembangunan yang dilakukan. Berdasarkan data yang dimilikinya, rata-rata penyusutan lahan sawah di Kota Bandung setiap tahun mencapai 100 hektare. Jika anda mempunyai impian untuk memiliki sebuah mobil mewah atau mobil klasik dengan harga yang sangat terjangkau maka tempatnya hanya ada di lelang mobil fortuner jakarta

"Rata-rata berkurang 100 hektare per tahun. Adapun alih fungsi lahan cenderung untuk hunian," ucapnya.


Pihaknya juga mengaku cukup kesulitan mencari lahan untuk dijadikan sebagai sawah abadi. Saat ini, kata dia, sawah abadi yang dimiliki Pemkot Bandung seluas 32,2 hektare berada di daerah Cibiru.

"Sawah abadi sekarang kita punya 32,2 hektare. Mudah-mudahan bisa kita tingkatkan targetnya mencapai 50 hektare," ucapnya.

Gingin menambahkan, demi menjaga keberadaan sawah di Kota Bandung, perlu adanya regulasi yang mengatur. Salah satunya di RTRW atau regulasi lainnya agar keberadaan sawah di kota berpenduduk kurang-lebih 2,5 juta jiwa itu tidak hilang tergerus pembangunan.

"Dari sisi tata ruang memang harus dipastikan dulu. Harus amankan lahan yang ada. Seperti di dalam RTRW sawah abadi itu sudah dikunci peruntukannya. sbobet merupakan situs judi online terpercaya. Sisi regulasi penting. Kalau tidak diatur, apalagi milik perseorangan, memang memilih yang menguntungkan," ujarnya.